Omset Ratusan Juta, Sabung Ayam dan Dadu di Jember Diduga Dibekingi Oknum


       JEMBER – MATA JATIM NEWS COM

Aktivitas perjudian sabung ayam dan dadu di wilayah Kabupaten Jember kembali menjadi sorotan. Dari hasil pantauan di lapangan, omset yang dihasilkan dari praktik terlarang ini disebut mencapai ratusan juta rupiah setiap pekan. Ironisnya, kegiatan tersebut berjalan lancar tanpa adanya rasa takut terhadap aparat penegak hukum.

Lokasi perjudian itu berada di Dusun Krajan 1, RT 02 RW 03, Desa Karang Turen, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember. Setiap kali digelar, ratusan orang berdatangan bahkan dari luar daerah. Lapangan sabung ayam tampak ramai, taruhan dadu pun berlangsung secara terbuka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemilik dan pengelola arena sabung ayam diduga kuat melibatkan dua orang, yakni seorang sipil berinisial Ciput, serta seorang oknum anggota TNI AD berinisial Rud. Keterlibatan aparat aktif dalam bisnis haram ini tentu menjadi perhatian serius, karena tidak sesuai dengan sumpah dan kewajiban seorang prajurit yang seharusnya mengabdi penuh kepada kedaulatan negara.

Tak hanya di Balung, aktivitas serupa juga ditemukan di beberapa titik lain, di antaranya di Desa Karangan, Kecamatan Patrang, yang disebut melibatkan oknum aparat, serta di Desa Mojosari, Kecamatan Puger, dengan bandar berinisial BR. Jaringan perjudian ini diduga telah terorganisir dan berlangsung lama tanpa adanya tindakan hukum yang tegas.

Padahal, Pasal 303 KUHP dengan jelas menyatakan bahwa perjudian merupakan tindak pidana, baik bagi pemain maupun penyelenggara. Lebih jauh, pasal 480 dan 481 KUHP juga menjerat pihak-pihak yang turut serta menyelenggarakan atau mendapatkan keuntungan dari praktik tersebut.

Keterlibatan seorang anggota TNI AD dalam bisnis perjudian jelas mencoreng nama baik institusi. Hal ini bertentangan dengan semangat Kodam V/Brawijaya Surabaya yang gencar menindak tegas segala bentuk pelanggaran prajurit.

Masyarakat berharap, aparat penegak hukum baik dari Polres Jember, Polda Jatim, maupun pihak Kodam V/Brawijaya segera melakukan langkah nyata. Apalagi dugaan adanya backing oknum aparat membuat masyarakat resah dan merasa hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas.

Tim investigasi 

Lebih baru Lebih lama