JAKARTA – MATAJATIMNEWS.COM
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali mengguncang publik dengan pengumuman mengejutkan. Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) periode 2019–2024, Nadiem Anwar Makarim, resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (4/9/2025).
Status tersangka tersebut berkaitan dengan dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di lingkungan Kemendikbudristek. Berdasarkan hasil penyidikan, proyek yang digadang-gadang untuk mendukung digitalisasi pendidikan itu justru menimbulkan kerugian negara yang fantastis, mencapai Rp99 triliun.
Nadiem Bantah, Sebut Dirinya Dikorbankan
Menanggapi penetapan tersebut, Nadiem menolak keras semua tuduhan. Ia menegaskan tidak pernah melakukan praktik korupsi, apalagi meraup keuntungan pribadi dari program pemerintah.
“Saya sama sekali tidak menerima penetapan ini. Sepanjang menjabat, saya bekerja untuk kepentingan pendidikan anak-anak Indonesia, bukan untuk memperkaya diri. Saya tidak melakukan apa pun yang melawan hukum,” ujar Nadiem dalam keterangannya.
Meski demikian, publik tetap menyoroti gaya kepemimpinan Nadiem selama menjabat. Program digitalisasi pendidikan yang ia luncurkan, termasuk pengadaan Chromebook, sejak awal dinilai terburu-buru, minim kajian, serta rawan penyalahgunaan.
Pernyataan Kejaksaan Agung
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus), Nur Cahyo Jungkung, mengungkapkan bahwa penyimpangan dalam proyek pengadaan laptop mulai terjadi sejak Februari 2020, tak lama setelah Nadiem menjabat.
“Berdasarkan temuan penyidik, ada indikasi kuat penyalahgunaan kewenangan yang berakibat pada kerugian negara dalam jumlah sangat besar. Rp99 triliun bukan angka kecil, ini sungguh memalukan,” tegas Nur Cahyo.
Menurutnya, Kejagung akan mendalami aliran dana dan tidak menutup kemungkinan menetapkan pihak lain sebagai tersangka.
Skandal Pendidikan Terbesar
Kasus ini disebut sebagai salah satu skandal korupsi pendidikan terbesar dalam sejarah Indonesia. Alih-alih meningkatkan kualitas pembelajaran digital, proyek Chromebook justru menyisakan tumpukan masalah: perangkat rusak, distribusi tak merata, hingga dugaan mark-up harga yang masif.
Kini, nama Nadiem Makarim yang sebelumnya dipuja sebagai menteri muda penuh inovasi, harus menghadapi sorotan tajam publik dan proses hukum berat.
Redaksi