Tangis Duka Iringi Pemakaman Santri Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny


     SURABAYA –MATAJATIMNEWS.COM

 Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti kediaman pasangan Moch Sarip dan Siti Maimunah, warga Jalan Gayungan VIII Gang Mawar, Surabaya. Putra mereka, Wasiur Rohib (17), menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Setelah delapan hari dinyatakan hilang tertimbun reruntuhan, jenazah Rohib akhirnya ditemukan pada Senin malam (6/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian tanpa henti selama sepekan penuh berhasil mengevakuasi tubuh sang santri dalam kondisi telah meninggal dunia. Diketahui, Rohib merupakan santri kelas 2 SMA yang dikenal rajin, santun, dan gemar membantu teman-temannya di lingkungan ponpes.

Tangisan pecah saat ambulans yang membawa jenazah tiba di Mushollah Baitul Amin, tak jauh dari rumah duka. Ibunda korban, Siti Maimunah, tak kuasa menahan air mata, sementara sang ayah tampak berusaha tegar meski wajahnya menyiratkan kesedihan yang dalam. Warga sekitar turut berduka dan memadati rumah keluarga untuk memberikan doa, dukungan moral, dan pelukan hangat bagi keluarga yang ditinggalkan.

Usai menjalani proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, jenazah Rohib langsung dibawa ke Musholla Baitul Amin, Gayungan, untuk di sholatkan. Suasana duka semakin terasa ketika almarhum dimakamkan di TPU Gayungan I, diiringi isak tangis keluarga, kerabat, serta para tetangga yang turut mengantar kepergian terakhirnya.

Tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny pada Senin (29/9/2025) telah merenggut puluhan nyawa santri, meninggalkan duka mendalam bagi banyak keluarga. Bagi keluarga Moch Sarip di Gayungan, kehilangan Rohib bukan hanya kehilangan seorang anak, tetapi juga kehilangan harapan dan kebanggaan yang selama ini mereka titipkan di pesantren.

Jurnalis: Mahmud

Lebih baru Lebih lama