Pererat Diplomasi Maritim, Pangkoarmada II Jajaki Kerja Sama Strategis dengan Rusia

 


JAKARTA||MATAJATIMNEWS.COM Hubungan pertahanan antara Indonesia dan Rusia kembali menghangat dengan nuansa persahabatan. Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda I Gung Putu Alit Jaya menerima kunjungan kehormatan Penasihat Presiden Federasi Rusia, Pathrusev Nikolai, di Surabaya, Rabu (5/11).

Pertemuan itu berlangsung hangat dan produktif, menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan diplomatik kedua negara, khususnya di bidang kemaritiman, pendidikan militer, serta pengembangan teknologi pertahanan.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada II Kolonel Laut (P) Antonius Februar menjelaskan, pertemuan tersebut menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjalin kemitraan strategis dengan Rusia di sektor pertahanan.
“Dialog ini bukan hanya mempererat hubungan antarangkatan laut, tetapi juga membuka ruang kolaborasi yang lebih luas dalam riset dan pendidikan militer,” ujarnya, Kamis (6/11).

Pathrusev Nikolai, yang merupakan utusan langsung dari Presiden Vladimir Putin, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat TNI Angkatan Laut dan Pemerintah Indonesia terhadap kehadiran kapal perang Rusia yang berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Ia juga menyinggung sejarah panjang hubungan pertahanan kedua negara, termasuk kapal selam legendaris KRI Pasopati—buatan Rusia—yang kini menjadi bagian penting dari sejarah maritim Indonesia.

Menurut Antonius, hasil pembicaraan antara Pangkoarmada II dan Pathrusev menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang kemaritiman, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan militer dan pengembangan teknologi pertahanan berbasis inovasi bersama.

Laksamana Muda Alit Jaya menegaskan bahwa kerja sama internasional merupakan bagian penting dari diplomasi pertahanan yang berorientasi pada perdamaian dan stabilitas kawasan.
“Koarmada II berkomitmen mendukung kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali dalam memperluas jejaring kemaritiman global demi menjaga keamanan dan stabilitas regional,” tegasnya.

Pertemuan ini menjadi simbol bahwa hubungan Indonesia–Rusia tidak sekadar berakar pada sejarah, tetapi juga berorientasi pada masa depan pertahanan maritim yang lebih modern, mandiri, dan kolaboratif.

Penulis muksan 

Lebih baru Lebih lama