KEDIRI,MATAJATIMNEWS.COM
Praktik perjudian sabung ayam kembali marak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Aktivitas ilegal ini menimbulkan keresahan warga dan menimbulkan tanda tanya besar mengenai sikap aparat penegak hukum setempat.
Berdasarkan pantauan tim investigasi pada Sabtu (30/8), kerumunan massa terlihat memenuhi lokasi, bahkan banyak yang datang dari luar daerah. Suara gaduh, teriakan penonton, dan riuh keramaian sabung ayam terdengar jelas hingga ke perkampungan sekitar. Taruhan yang dipertaruhkan pun terbilang besar, dengan omset yang mencapai angka fantastis.
“Kami sebenarnya sudah resah dengan sabung ayam ini, tapi tidak punya daya karena banyak orang kuat yang terlibat,” ungkap salah satu warga berinisial AB kepada wartawan. Ia berharap pihak berwenang benar-benar serius menindak tegas dan menutup secara permanen arena sabung ayam ilegal tersebut.
Padahal, praktik perjudian ini jelas melanggar Undang-Undang Pasal 303 KUHP bagi pemain serta Pasal 480 dan 481 KUHP bagi penyelenggara. Lebih dari itu, perjudian juga bertentangan dengan norma agama dan moral masyarakat. Namun, para pemain terlihat sama sekali tidak gentar. Mereka justru tampak nyaman dan menikmati jalannya pertandingan seakan tak tersentuh hukum.
Fenomena ini bertolak belakang dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan ingin melenyapkan segala bentuk perjudian, baik darat maupun online. Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sebelumnya menekankan komitmen pemberantasan judi secara total.
Namun hingga berita ini diterbitkan, Polres Kediri Kabupaten belum memberikan tanggapan resmi mengenai maraknya sabung ayam di Desa Sumberejo. Masyarakat pun mendesak agar Polda Jawa Timur segera turun tangan untuk memberantas praktik perjudian yang dinilai sudah sangat meresahkan ini.
“Harapan kami, baik dari aparat kepolisian maupun TNI, dapat menindak tegas dan menutup tempat sabung ayam ilegal ini secara permanen. Jangan sampai dibiarkan karena jelas-jelas merugikan masyarakat dan mencoreng hukum di negeri ini,” pungkas warga.